Kemukus adalah salah satu tempat di daerah Jawa Tengah, tepatnya di
kota Sragen. Sebagai kawasan gunung, tempat ini tidak dikenal karena panorama alam yang mempesona, tetapi karena reputasi sebagai tempat mencari
pesugihan.
Di tempat ini yang sangat menarik untuk mencari pesugihan adalah ritual yang harus dilakukan di tempat ini sangat berbeda dengan tempat lain. Untuk mendapatkan pesugihan, seseorang harus melakukan pesta seks dengan wanita bukan pasangan resmi mereka selama tujuh kali berturut-turut dengan pasangan yang sama.
Pesta seks ini dianggap sebagai syarat untuk mendapatkan pesugihan yang diinginkan. Salah satu syarat dalam berhubungan seks di tempat ini adalah dilakukan di tempat terbuka di wilayah gunung Kemukus. Sebagai pencari pesugihan membawa pasangan resmi mereka sendiri dan melakukan hubungan badan di tempat tersebut. Kebanyakan dari mereka juga orang-orang yang tidak memiliki pasangan ataupun pasangan tidak resmi yang sama-sama menginginkan pesugihan.
Di gunung Kemukus tersedia jasa teman tidur yaitu PSK yang menawarkan diri untuk menjadi teman tidur sesaat dalam ritual mesum Kemukus. Para pekerja komersial ini datang dari berbagai daerah karena gunung Kemukus sebagai tempat mencari penghasilan mudah dan aman.
Selain untuk ritual pesugihan sebagaian orang menganggap berhubungan seks di alam terbuka akan terasa sangat menyenangkan. Hal tersebut menjadi sangat menyenangkan ketika mereka tidak akan mendapati razia oleh aparat seperti di tempat penginapan. Pihak keamanan siap mengamankan prosesi ritual pengunjung tempat ini, termasuk prosesi seksual tak resminya.
Dikisahkan tentang seorang Pangeran dari kerajaan Majapahit yang bernama Pangeran Samudro (ada yang menyebut bangsawan ini berasal dari Majapahit, ada pula yang menduga dari zaman Pajang), Pangeran Samudro ini jatuh cinta kepada ibunya sendiri (Dewi Ontrowulan). Ayahanda Pangeran Samudro yang mengetahui hubungan anak-ibu tersebut menjadi murka dan kemudian mengusir Pangeran Samudro.
Dalam kenestapaannya, Pangeran Samudro mencoba melupakan kesedihannya dengan melanglang buana, akhirnya ia sampai ke Gunung Kemukus. Tak lama kemudian sang ibunda menyusul anaknya ke Gunung Kemukus untuk melepaskan kerinduan. Wah ibu dan anak sama bejatnya nih!
Namun sial, sebelum sempat ibu dan anak ini melalukan hubungan intim, penduduk sekitar memergoki mereka berdua yang kemudian merajamnya secara beramai-ramai hingga keduanya meninggal dunia. Keduanya kemudian dikubur dalam satu liang lahat di gunung itu juga. Namun menurut cerita, sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir Pangeran Samudro sempat meninggalkan sebuah pesan yaitu kepada siapa saja yang dapat melanjutkan hubungan suami-istrinya yang tidak sempat terlaksana itu akan terkabul semua permintaannya.
Konon selengkapnya ia berujar demikian, “Baiklah aku menyerah, tapi dengarlah sumpahku. Siapa yang mau meniru perbuatanku , itulah yang menebus dosaku dan aku akan membantunya dalam bentuk apapun”.
Yang jelas Anda jangan ikuti jejaknya ya, karena pasti akan mengalami akibat tragis seperti Pangeran Samudro yang bejat itu. Buktinya tempat
Pesugihan Gunung Kemukus Sragen Jawa Tengah itu menjadi bejat juga sampai sekarang, menjadi tempat operasi para wanita malam dengan alasan menjadi peziarah.